Kegiatan PNPM-MP

Lihat pada Album Pemberdayaan Puskesmas - pemberdayaanpuskesmas.blogspot.com

Kegiatan PUSKESMAS

Lihat pada Album Pemberdayaan Puskesmas - pemberdayaanpuskesmas.blogspot.com

KNPI

Lihat pada Album Pemberdayaan Puskesmas - pemberdayaanpuskesmas.blogspot.com

KSU Warga Sejahtera

Lihat pada Album Pemberdayaan Puskesmas - pemberdayaanpuskesmas.blogspot.com

Pemuda Siaga Peduli Kesehatan

Lihat pada Album Pemberdayaan Puskesmas - pemberdayaanpuskesmas.blogspot.com

Peniliaian NAKES Teladan 2012

Lihat pada Album Pemberdayaan Puskesmas - pemberdayaanpuskesmas.blogspot.com

PPNI

Lihat pada Album Pemberdayaan Puskesmas - pemberdayaanpuskesmas.blogspot.com

Kamis, 20 Agustus 2009

Penanganan Diabetes : 10 Cara Menghindari Komplikasi


Penanganan diabetes merupakan tanggung jawab seumur hidup. Oleh sebab itu temui dokter untuk pemeriksaan berkala, periksakan mata, gigi dan lakukan gaya hidup sehat agar dapat meminimalkan komplikasi diabetes.

Penanganan diabetes dibutuhkan suatu inisiatif dan keteraturan. Dari memeriksa kadar gula darah hingga kaki setiap hari, dengan melakukan peran aktif untuk penanganan diabetes dapat mencegah atau setidaknya mengurangi komplikasi.

Dibawah ini ada 10 cara untuk berperan aktif dalam perawatan diabetes sehingga dapat menikmati hidup lebih sehat di masa yang akan datang:



1. Lakukan pemeriksaan fisik setiap tahun
Selain pemeriksaan rutin untuk mengawasi perawatan diabetes, lakukan juga pemeriksaan fisik sekali setahun. Dokter akan mencari masalah yang dapat terjadi akibat penyakit ini seperti komplikasi pada mata, ginjal dan jantung

2. Periksa mata setahun sekali
Pergi ke spesialis mata sekali tiap tahun dapat membantu untuk mendeteksi masalah penglihatan yang berkaitan dengan diabetes untuk dapat mendeteksi secara dini, sehingga lebih mudah ditangani maupun dicegah. Bila menderita diabetes dengan tekanan darah tinggi, penyakit ginjal atau kolesterol, mungkin diperlukan pemeriksaan ke spesialis mata lebih dari sekali dalam setahun.

3. Temui dokter gigi setahun dua kali
Kadar gula darah yang tinggi mengganggu sistem kekebalan tubuh, membatasi kemampuan tubuh untuk berperang dengan bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi. Karena mulut penuh dengan bakteri, maka infeksi juga dapat terjadi pada gusi. Oleh sebab itu sangat dianjurkan untuk menemui dokter gigi setahun dua kali untuk memeriksakan kesehatan mulut dan gigi

4. Vaksinasi tepat waktu
Selalu up to date terhadap vaksinasi yang dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi akibat diabetes. Contohnya adalah:

* Vaksinasi flu tahunan. Berapapun usia, maka penderita diabetes akan rentan terkena influenza daripada yang tidak menderita diabetes. Penderita diabetes rentan terserang flu daripada orang yang tidak menderita diabetes. Karena diabetes pula, maka flu dapat berkembang menjadi komplikasi yang serius, termasuk diabetic ketoacidosis (DKA) dan sindrom hiperosmolar.
* Vaksin untuk radang paru. Hampir tiap dokter akan merekomendasikan pada penderita diabetes untuk vaksinasi radang paru-paru. Apabila telah menderita komplikasi akibat diabetes atau berusia lebih dari 65 tahun maka akan dibutuhkan vaksinasi ulang setiap 5 tahun.
* Vaksinasi lainnya. Selalu uptodate terhadap vaksinasi tetanus juga jangan lupa untuk vaksinasi ulang setiap 10 tahun. Vaksinasi hepatitis B juga sangat penting. 

5. Rawat kebersihan dan kesehatan kaki
Penderita diabetes beresiko tinggi untuk menderita penyakit pada kaki dalam dua cara yaitu:

* Diabetes dapat merusak syaraf-syaraf di kaki (neuropathy), mengurangi sensasi nyeri. Ini berarti dapat terjadi ruam dan memar tanpa menyadarinya.
* Diabetes dapat menyempitkan atau menutup arteri (atherosklerosis), mengurangi aliran darah menuju kaki. Dengan kurangnya darah untuk memberi makan jaringan di kaki, maka luka akan semakin sulit untuk sembuh. Sayatan yang tersembunyi atau luka kecil yang terlindung oleh sepatu atau kaus kaki dapat dengan cepat berkembang menjadi luka yang serius.

6. Jangan merokok
Orang yang mengidap diabetes dan merokok sering kali ditemukan meninggal karena serangan jantung, stroke dan penyakit lainnya daripada penderita diabetes yang tidak merokok. Hal ini karena:

* Merokok menyempitkan pembuluh darah, serta menurunkan aliran darah menuju kaki. Penyempitan arteri meningkatkan resiko dari serangan jantung dan stroke, dan juga membuat luka menjadi lebih sukar untuk sembuh.
* Merokok meningkatkan resiko untuk kerusakan syaraf dan penyakit ginjal.
* Merokok juga mengganggu sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat lebih rentan terhadap infeksi pernafasan dan influenza. 

7. Minum aspirin tiap hari
American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan para pengidap diabetes untuk mengkonsumsi aspirin setiap hari satu kali karena dapat mengurangi resiko terkena serangan jantung. Dosis yang direkomendasikan adalah mulai dari 81 mg sehari,hingga 325 mg sehari. Mengkonsumsi lebih dari jumlah tersebut tidak akan meningkatkan keuntungannya. Konsultasikan pada dokter untuk meyakinkan apakah aspirin aman untuk diminum harian, bila iya, cari tahu berapa banyak dosis aspirin yang harus digunakan.

8. Awasi tekanan darah
Sama seperti diabetes, tekanan darah yang tinggi juga dapat merusak pembuluh darah. Bila kedua keadaan ini muncul, maka dapat terjadi serangan jantung, stroke atau kondisi lain yang mengancam jiwa.

Untuk orang dewasa dengan atau tanpa diabetes, tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Bila anda memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes, ADA merekomendasikan untuk mendapatkan perawatan yang bertujuan agar tekanan darah tidak lebih dari 130/80 mmHg. Kebiasaan hidup sehat yang dapat mempertahankan kadar gula darah yaitu makan makanan yang seimbang dan olah raga yang rutin dapat pula menurunkan tekanan darah. Menurunkan jumlah garam (natrium) dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari dan membatasi jumlah alkohol juga penting untuk mengontrol tekanan darah.

9. Memeriksa kadar gula darah
Mengatur kadar gula darah merupakan hal yang paling penting untuk merasa lebih baik dan mencegah komplikasi lebih lanjut dari diabetes. Dengan mengawasi kadar gula darah dan tetap menjaganya normal, maka akan mengurangi resiko kerusakan mata, ginjal, pembuluh darah dan syaraf.

10. Penanganan stress
Stress dapat meningkatkan produksi hormon yang dapat memblokir efek dari insulin, yang menyebabkan kadar gula darah meningkat. Bila sedang terserang stress, maka akan sulit untuk merawat diri sendiri maupun mengelola diabetes. Anda mungkin tidak sempat untuk mengkonsumsi makanan yang dianjurkan, memeriksa kadar gula darah, berolah raga atau minum obat seperti yang telah diresepkan. Stress yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan depresi oleh sebab itu penanganan stress yang baik sangat dibutuhkan.