Kamis, 13 Januari 2011

Diare dan Cara Pencegahan


Diare adalah sindrome penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melambat sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar dari biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari.

Penyakit diare sebetulnya bukanlah penyakit yang berbahaya. Akan tetapi, jika diare tersebut terjadi secara terus-menerus disertai gejala lain, tentunya harus tetap waspada. Apalagi jika terjadi pada anak-anak yang alat pencernaannya masih rentan, hal tersebut dapat menyebabkan diare akut pada anak.

Diare dapat diartikan keluarnya kotoran encer yang terlalu sering. Pada bayi, keadaan tersebut perlu mendapat perhatian serius. Sedangkan pada anak-anak, umumnya hal itu tidak akan terlalu mengganggu kesehatannya jika ia mendapatkan cukup cairan selama diare berlangsung.

Penyebab diare pada umumnya adalah infeksi virus pada saluran pencernaan (gastroenteritis). Kebanyakan obat-obatan tidak terlalu banyak menolong sehingga tindakan yang terbaik adalah adalah membiarkan tubuh mengatasi infeksi itu sendiri.

Bagaimana Jika Anak Diare?

Untuk mengatasi diare atau infeksi virus pada saluran pencernaan (gastroenteritis) tersebut, kita dapat melakukan hal-hal berikut.

1. Memberinya banyak minum, 1 – 1,5 liter sehari. Memberikan larutan gula merupakan cara yang terbaik. Larutan gula (glukosa) dapat dibuat sendiri dengan cara mencampurkan 3 sendok teh ke dalam 200 ml air matang. Atau dengan sekantung sachet glukosa dan puyer mineral yang bisa diperoleh di apotek.
2. Selain larutan glukosa, kita juga bisa memberikan sari buah yang tidak mengandung gula.
3. Jika si anak muntah, beri minum sedikit (30-60 ml) setiap jam.
4. Jangan dulu memberinya susu, yoghurt, atau keju selama satu minggu.
5. Jika ia mengalami sakit perut, dekapkan bungkusan botol air panas di perutnya untuk meredakan rasa sakit.
6. Jika diare pada anak terjadi terus-menerus selama 48 jam, kita harus segera membawanya ke dokter.

Apa Saja Penyebab Diare?

Selain infeksi virus pada saluran pencernaan, diare pada anak pun dapat disebabkan oleh kondisi psikologis anak. Perasaan terlalu senang atau terlalu cemas dapat menimbulkan diare. Gejala ini dapat hilang sendiri tanpa harus ada perawatan khusus.

Diare dapat disebabkan pula oleh alergi. Meskipun alergi sering dikaitkan dengan penyakit asma, eksim, dan demam-bersin, namun dalam beberapa kasus, diare dapat ditimbulkan karena alergi makanan tertentu. Si anak cenderung alergi jika salah seorang atau kedua orangtuanya juga pengidap alergi.

Susu formula sering menjadi penyebab alergi pada anak yang kemudian menimbulkan diare. Makanan lain yang dapat menimbulkan alergi adalah ikan, telur, serta bahan-bahan pewarna dan pengawet.

Cara penanggulangan terbaik dari alergi makanan pada anak adalah menghindarkan makanan penyebab alergi untuk dikonsumsi anak. Kalau si anak tidak cocok dengan susu formula tertentu, kita dapat menggantinya dengan yang lebih sesuai. Namun, agak sulit ditanggulangi jika anak alergi terhadap berbagai jenis makanan.

Pencegahan Penularan Infeksi

Jika ada anggota keluarga yang terserang infeksi virus pada saluran pencernaan (gastroenteritis), cegahlah penularan dengan langkah-langkah berikut.

1. Cuci bersih tangan setiap kali selesai dari kakus dan sebelum menyiapkan makanan.
2. Pisahkan pakaian handuk, serbet, dan saputangan dari orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar