Penyakit Gagal Jantung yang dalam istilah medisnya disebut dengan "Heart Failure atau Cardiac Failure",
merupakan suatu keadaan darurat medis dimana jumlah darah yang dipompa
oleh jantung seseorang setiap menitnya {curah jantung (cardiac output)}
tidak mampu memenuhi kebutuhan normal metabolisme tubuh.
Dampak
dari gagal jantung secara cepat berpengaruh terhadap kekurangan
penyediaan darah, sehingga menyebabkan kematian sel akibat kekurangan
oksigen yand dibawa dalam darah itu sendiri. Kurangnya suplay oksigen ke
otak (Cerebral Hypoxia), menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran dan
berhenti bernafas dengan tiba-tiba yang berujung pada kematian.
Gagal
jantung kongestif pada bayi dan anak merupakan kegawatdaruratan yang
sangat sering dijumpai oleh petugas kesehatan dimanapun berada. Keluhan
dan gejala sangat bervariasi sehingga sering sulit dibedakan dengan
akibat penyakit lain di luar jantung.
Kondisi pada penyakit gagal
jantung bukanlah berarti bahwa jantung stop bekerja (cardiac arrest),
melainkan jantung tidak lagi mampu memompakan darah sebagaimana tugasnya
sehari-hari bagi tubuh seseorang.
Ruang
Jantung terbagi atas empat ruang yaitu Serambi kanan dan serambi kiri
yang dipisahkan oleh septum intratrial, kemudian Bilik kanan dan bilik
kiri yang dipisahkan oleh septum interventrikular.
Gagal jantung
dapat terjadi pada salah satu sisi bagian jantung, misalnya gagal
jantung bagian sisi kiri atau gagal jantung bagian sisi kanan saja.
Gagal
jantung dapat disebabkan oleh gangguan primer otot jantung itu sendiri
atau beban jantung yang berlebihan ataupun kombinasi keduanya. Secara
garis besar, faktor kemungkinan yang menyebabkan penyakit gagal jantung
adalah orang-orang yang memiliki penyakit hipertenisi, hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi), perokok, diabetes (kencing manis),
obesitas (kegemukan) dan seseorang yang memiliki riwayat keluarga
penyakit jantung serta tentunya pola hidup yang tidak teratur dan kurang
ber-olah raga.
Tanda
serta gejala penyakit gagal jantung dapat dibedakan berdasarkan bagian
mana dari jantung itu yang mengalami gangguan pemompaan darah, lebih
jelasnya sebagai berikut :
- Gagal jantung sebelah kiri ; menyebabkan pengumpulan cairan di dalam paru-paru (edema pulmoner), yang menyebabkan sesak nafas yang hebat. Pada awalnya sesak nafas hanya dirasakan saat seseorang melakukan aktivitas, tetapi sejalan dengan memburuknya penyakit maka sesak nafas juga akan timbul pada saat penderita tidak melakukan aktivitas. Sedangkan tanda lainnya adalah cepat letih (fatigue), gelisah/cemas (anxity), detak jantung cepat (tachycardia), batuk-batuk serta irama degub jantung tidak teratur (Arrhythmia).
- Sedangkan Gagal jantung sebelah kanan ; cenderung mengakibatkan pengumpulan darah yang mengalir ke bagian kanan jantung. Sehingga hal ini menyebabkan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, tungkai, perut (ascites) dan hati (hepatomegaly). Tanda lainnya adalah mual, muntah, keletihan, detak jantung cepat serta sering buang air kecil (urin) dimalam hari (Nocturia).
Biasanya,
diagnosa ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala yang dikeluhkan
ataupun yang terlihat langsung saat dilakukan pemeriksaan. Untuk
memperkuat diagnosa, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan,
misalnya ;
- Pemeriksaan fisik, adanya denyut nadi yang lemah dan cepat, tekanan darah menurun, bunyi jantung abnormal, pembesaran jantung, pembengkakan vena leher, cairan di dalam paru-paru, pembesaran hati, penambahan berat badan yang cepat, pembengkakan perut atau tungkai.
- Pemeriksaan Rontgen atau X-ray (ronsen), pada bagian dada bisa menunjukkan adanya pembesaran jantung dan pengumpulan cairan di dalam paru-paru.
- Pemeriksaan ekokardiografi (menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan jantung) dan elektrokardiografi (menilai aktivitas listrik dari jantung).
Dalam
penatalaksanaan atau perawatan pasien dengan kasus penyakit gagal
jantung, ada tiga hal mendasar yang menjadi acuan, diantaranya ;
Pengobatan terhadap Gagal jantung sendiri, Pengobatan terhadap penyakit
yang mendasari dan Pengobatan terhadap faktor pencetus.
Termasuk
dalam pengobatan medikamentosa yaitu mengurangi retensi cairan dan
garam, meningkatkan kontraktilitas dan mengurangi beban jantung.
Sedangkan penanganan secara umum meliputi istirahat, pengaturan suhu dan
kelembaban, oksigen, pemberian cairan dan diet.
Pemberian
obat-obatan, seperti obat inotropik (digitalis, obat inotropik
intravena), obat vasodilator (arteriolar dilator : hidralazin),
venodilator (nitrat, nitrogliserin), mixed dilator (prazosin, kaptopril,
nitroprusid), diuretik serta obat-obatan disritmia.
Tindakan
pembedahan, hal ini biasanya dilakukan untuk mengatasi penyakit jantung
bawaan (paliatif, korektif) dan penyakit jantung didapat (valvuloplasti,
penggantian katup).
Bagi
Anda yang merasakan adanya tanda dan gejala seperti yang disebutkan
diatas, sebaiknya segera memeriksaakan diri ke dokter. Mengurangi faktor
yang dapat menyebabkan kondisi gagal jantung, berhenti merokok, kurangi
konsumsi makanan berlemak, upayakan melakukan olah raga, pola atau haya
hidup yang teratur.
Tentunya bagi mereka yang mengalami atau
menderita penyakit yang dapat berakibat menimbulkan serangan gagal
jantung sebaiknya rutin meng-kontrolkan diri ke dokter, misalnya
penderita darah tinggi (Hypertension), kencing manis (Diabetes),
penumpukan plak (kolesterol atau lainnya) pada pembuluh darah jantung (Coronary Artery Disease).
sumber : http://www.infopenyakit.com/